[Tanpa judul]
ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA (LIGHT INTENSITY METER)
(Laporan Praktikum Kelompok Instrumentasi)
(Laporan Praktikum Kelompok Instrumentasi)
Oleh :
Kelompok 1
Alfian
Rivalga 1714071053
Annas
Setia Bekti Nugroho 1714071051
Debby
Wahyu Kristanto 1714071049
Deva
Ayu Aisyah 1714071069
Riri
Megasepta 1714071065
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupskan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia
nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang
bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran adalah metrology
Dalam ilmu fisika dikenal adanya pengukuran.
Pengukuran tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat
dari hasil pengukuran. Pada kesempatan kali ini yang akan dibahas mengenai
pengukuran yang berhubungan dengan pencahayaan
Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang
elektro magnetic yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di bumi. Tumbuhan
hijau memerlukan cahaya untuk membuat makanan. Sinar dari matahari yang datang
dapat disebut sebagai sinar alami. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak
lurus kesemua arah
Alat ukur yang pada umumnya digunakan dalam mengukur
intensitas cahaya adalah lux meter. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk
diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup.
Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka dibutuhkan sebuah sensor
yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh
sensor dapat diukur dan
ditampilkan pada sebuah tampilan digitalataupun non
digital. Lux meter menggunakan sensor cahaya sebagai pendeteksi cahaya. Sensor
diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akna menyinari sel foto sehingga energi yang
diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap
oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar. Oleh karena itu, pembacaan
merupakan kombinasi efek dari semua panjang gelombang
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
1.
Mengetahui
cara pembuatan rangkaian light intensity meter.
2.
Mengetahui
kegunaan dari light intensity meter.
3.
Dapat
menghitung intensitas cahaya dan mengetahui fungsi LDR.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Cahaya Tampak
Cahaya
tampak adalah merupakan energi yang berbentuk gelombang elektromegnetik yang
panjang gelombangnya 400 nano meter -800 nano meter. Cahaya yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-sehari, bak oleh manusia, hewan ataupun tumbuhan. Salah
satu sifat cahaya yaitu bergerak lurus ke semua arah. Hal ini terbukti ketika
sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruangan gelap.
Apabila cahaya terhalang, maka terjadi bayangan yang disebabkan cahaya bergerak
lurus dan tidak dapat berbelok. Dalam kehidupan sehari-hari cahaya dapat dimanfaatkan bagi kehidupan
manusia, tanpa cahaya manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Terlebih lagi
ketika berada didalam ruangan, peran cahaya sangat penting dan berpengaruh pada penglihatan
manusia. Kuat maupun lemahnya intensitas cahaya berpengaruh pada
akomodasi mata yang dikenai cahaya-cahaya tersebut. Bagian mata yang tanggap kebutaan, kesemua itu berhubungan
dengan tingkat intensitas cahaya yang bisa sampai kemata
2.2. Pengertian Lux Meter
Luxmeter
merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kuat penerangan (tingkat
penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Hasil pengukuran disaji-kan
dalam format digital. Komponen alat meliputi rangka, sebuah sensor dengan sel
foto dan layar panel.Sensor diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur
intensitasnya. Cahaya menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh
sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel maka
arus yang
dihasilkannya
pun semakin besar. Sensor yang digunakan adalah photo diode. Sensor ini
termasuk jenis sensor cahaya atau optic yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah
tertentu. Selanjutnya hasil pengukuran ditampilkan pada layar panel.
Berbagai
jenis cahaya yang masuk pada lux meter baik itu cahaya alami atapun buatan akan
mendapatkan respon yang berbeda dari sensor.
Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,
dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang
ditampilkan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek
panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode. Pembacaan hasil pada
Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid crystal digital) yang format
pembacaannya pun memakai format digital. Format digital sendiri didalam
penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus. LCD memiliki
karakteristik yaitu menggunakan molekul asimetrik dalam cairan organic
transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik eksternal
2.3. Intensitas
Cahaya
Intensitas
cahaya (I) dengan satuan candela (cd) adalah arus cahaya dalam lumen yang
diemisikan setiap sudut ruang (pada arah tertentu) oleh sebuah sumber cahaya.
Kata candela berasal dari candle (lilin)merupakan satuan tertua pada teknik
penerangan dan diukur berdasarkan intensitas cahaya standar.
Kuat
penerangan (E) adalah pernyataan kuantitatif untuk intensitas cahaya (I) yang
menimpa atau sampai pada permukaan bidang. Kuat peneranga disebut pula tingkat
penerangan atau intensitas penerangan
Pada
rangkaian sensor cahaya menggunakan relay untuk pensaklaran tegangan jala-jala
PLN 220 volt. Beban yang ingin dikendalikan tidak hanya sebatas lampu saja
tetapi bisa digunakan beban lain sesuai kebutuhannya. Yang pasti dengan cara
pensaklaran relay, beban yang
dikeandalikan adalah beban dengan tegangan supply 220 V. Rangkaian sensor menggunakan
LDR sebagai alat perasa perubahan intensitas cahaya. LDR (Light Dependent
Resistor) adalah komponen elektronika yang pada dasarnya mempunyai sifat yang
sama dengan resistor, hanya saja nilai resistansi dari LDR berubah-ubah sesuai
dengan tingkat intensitas cahaya yang diterimanya.. Pada saat hari mulai malam
maka lampu tersebut akan menyala otomatis layaknya lampu taman. Pengaturan
kepekaan dari sensor digunakan potensio VR1 100 K
2.3. Sensor Cahaya
Sensor
cahaya yang digunakan pada lux meter adalah Photo dioda. Photo diode digunakan
sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya syatu cahaya maupun dapat digunakan
untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya
dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi
forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias
dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya
yang masuk. Berbagai jenis cahaya yang masuk pada lux meter baik itu cahaya
alami atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai
warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda, dan panjang
gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan hasil yang ditampilkan
oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap
oleh sensor photo diode
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu praktikum alat ukur intesitas cahaya(light
intensity meter) dilakukan pada hari Rabu, 12 september 2018 pukul 12.00 WIB.
Tempat dilakukannya praktikum ini di
Laboratorium TEP, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam prakikum kali ini yaitu,
fotosel(LDR), resistor, resistor variabel, voltmeter, 2buah baterai 9V, papan
rangkaian, konduktor penghubung, kabel, op amp 741,.
3.3 Prosedur Kerja
1. Rangkai rangkaian Light Intensity meter
2. mengatur resistor variabel ke 4,5 v (menyamakan dengan
X)
3. Apabila voltmeter menunjukan angka nol berarti telah
seimbang
4. Dikalibrasi dengan light meter dengan cara menutup dan
membuka nya
secara bersamaan.
5. Dicatat angka pada light meter dan dihitung dengan
rumus yang telah
tersedia.
6. Di tes apakah rangkaian benar atau salah dengan cara
menyinarinya dengan
Senter.
7. Diukur dengan cara menutupi fotodioda dan light meter
secara bersamaan.
8. Di ukur sebanyak 15kali .
9. HASIL
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Setelah
melakukan praktikum di dapatkan hasil praktukum yaitu berupa data tabel dan
grafik, berikut :
Tabel 1. Hasil data dari pengukuran
Light Intensity Meter
Pengukuran
ke-
|
LIM
(v)
|
LMK
(Lux)
|
1
|
2,08
|
4
|
2
|
2,09
|
5
|
3
|
2,09
|
5
|
4
|
2,10
|
6
|
5
|
2,11
|
6
|
6
|
2,12
|
8
|
7
|
2,13
|
8
|
8
|
2,14
|
8
|
9
|
2,15
|
9
|
10
|
2,16
|
10
|
11
|
2,17
|
13
|
12
|
2,19
|
14
|
13
|
2,20
|
18
|
14
|
2,22
|
19
|
15
|
2,23
|
20
|
Gambar 1. Grafik Light Intensity Meter
Dari hasil tabel tersebut dapat diuraikan bahwa hasil
pengukuran intensitas cahaya menggunakan Voltmeter dengan 15 perbedaan tinggi
atau jarak, dari yang paling tinggi hingga yang paling terendah yaitu, pada
percobaan pertama dengan keadaan yang paling tinggi intensitas cahayanya 2,08 ,
pada percobaan kedua yang sedikit lebih rendah dari percobaan pertama yaitu
2,09 , percobaan ketiga 2,09 , percobaan keempat 2,10 , percobaan kelima 2,11 ,
percobaan keenam 2,12 , percobaan ketujuh 2,13 , percobaan kedelapan 2,14 ,
percobaan kesembilan 2,15 , percobaan kesepuluh 2,16 , percobaan kesebelas 2,17
, percobaan kedua belas 2,19 , percobaan ketiga belas 2,20 , percobaan empat
belas 2,22 , percobaan kelima belas 2,23. Sedangkan pada percobaan alat ukur
intensitas cahaya menggunakan luxmeter di dapat hasil dari percobaan yang sama,
lima belas kali percobaan dari tempat yang tinggi hingga kerendah yaitu,
percobaan pertama yaitu 4, percobaan kedua 5, percobaan ketiga 5, percobaan
keempat 6, percobaan kelima 6, percobaan keenam 8, percobaan ketujuh 8,
percobaan kedelapan 8, percobaan kesembilan 9, percobaan kesepuluh 10,
percobaan kesebelas 13, percobaan keduabelas 14, percobaan ketigabelas 18,
percobaan keempatbelas 19, dan percobaan terakhir kelima belas yaitu 20.
Proses pembuatan
light meter intensity yaitu, siapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
perhatikan gambar rangkaian yang telah dibuat atau yang teah ada lalu pahami.
Kemudian rangkai alat dan komponen yang telah tersedia.Arahkan pencahayaan
tepat pada foto cell.Hitung menggunakan voltmeter dan lux lalu dicatat hasil
yang diperoleh. Matikan kembali voltmeter dan lux jika telah selesai digunakan.
Dicatat hasil dari pengamatan berupa nilai-nilai angka. Dibuat tabel dan grafik
dari data hasil pengukuran yang telah dilakukan
Prinsip kerja
dari rangkaian alat ukur intensitas cahaya sebenarya sangat sederhana.
Pembagian tegangan antara resistor dan potensiometer merupakan inti dari
rangkaian sensor cahaya diatas. Kenaikan tegangan pada potensiometer akan
mengurangi tegangan yang jatuh pada resistor, begitupun sebaliknya kenaikan
tegangan pada resistor akan mengurangi tegangan jatuh pada potensiometer.
Pembagian tegangan sesuai dengan rumus pembagi tegangan yang berlaku pada
rangkaian seri. Dan karena menggunakan LDR dan dari hasil data dapat diketahui
bahwa prinsip kerjanya yaitu semakin banyak cahaya yang datang atau masuk maka
akan semakin kecil nilai cahaya tersebut
Kendala dalam
menjalankan praktikum Light Meter Intensity ini yaitu : alat yang kurang
memadai, dikarenakan terdapat alat yang tidak berfungsi dengan baik bahkan ada
alat yang rusak sehingga harus bergantian dan menyit awaktu yang lama.waktu
praktikum yang hayan sebentar sehingga jika ada kesalahan tidak dapat memperbaiki
karena menggunakan dua alat dan harus mendapat data dari keduanya sehingga jika
salah hanya dapat mengulang dari yang salah tidak dari awal untuk memastikan
kebenarannya .
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum light intensity meter yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Rangkaian
alat ukur intensitas cahaya tersusun dari resistor, resistor
variabel/potensiometer, lampu Led dan kabel silikon yang dirangkai secara seri
dan parallel dipapan rangkaian. Rangkaian ini merupakan rangkaian alat ukur
intensitas cahaya yang lebih sederhana dari alat ukur intensitas cahaya seperti
luxmeter.
2. Semakin
dekat jarak cahaya dengan fotodioda (semakin terang) maka tegangan yang dihasilkan juga akan
semakin besar , hal ini berbanding lurus dengan percobaan menggunakan Lux
meter.
3.
Dari hasil pengamatan
didapatkan light intensity meter persamaan y = 107,44x
- 220,29 dengan R² = 0,9563 .
LAMPIRAN
Gambar 2. Mengukur Light Intensity Meter (Volt)
Gambar 3. Mengukur Lux Meter
Krisbow (Lux)
Posting Komentar untuk " "