MAKALAH SISTEM PELUMASAN "SISTEM PELUMASAN"
MAKALAH SISTEM PELUMASAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi dalam bidang otomotif yang berkembang
sangat pesat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan tersebut dapat terlihat pada kendaraan-kendaraan sekarang
yang terus meningkatkan sistem baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam
dunia otomotif khususnya pada mesin motor bakar dikenal berbagai macam sistem
yang bekerja. Sistem-sistem tersebut bekerja saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Apabila salah satu dari sistem tersebut mengalami
kerusakan maka mesin akan mengalami kerusakan.
Sistem pelumasan menjadi salah satu bagian dari sistem yang
bekerja dalam suatu mesin. Sistem pelumasan berfungsi sebagai media pelumasan
bagian-bagian mesin yang bergerak untuk mencegah gesekan yang dapat menurunkan
sistem kerja mesin. Sistem tersebut bekerja sebagai pendukung mesin. Walaupun
sistem ini bukan sistem utama pada dasar suatu mesin untuk melakukan kerja dan
usaha tetapi sistem pelumasan ini memiliki peran yang sangat penting dalam
mesin.
Berdasarkan uraian di atas, makalah sistem pelumasan ini dilatarbelakangi oleh betapa pentingnya peran dan fungsi dari sistem pelumasan dalam suatu mesin otomotif. Umur suatu sistem otomotif juga tergantung dengan peran sistem pelumasan. Oleh karena itu, makalah ini dibuat agar mengetahui lebih dalam dasar- dasar mengenai sistem pelumasan pada kendaraan.
1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah sistem pelumasan
ini sebagai berikut:
1. Mengetahui
apa itu sistem pelumasan.
2. Mengetahui
fungsi dari sistem pelumasan.
3. Mengetahui
cara kerja dari sistem pelumasan pada kendaraan.
4. Mengetahui
bentuk fisik dan bagian-bagian dari sistem pelumasan kendaraan.
5. Mengetahui
kerusakan umum yang sering terjadi pada sistem pelumasan kendaraan.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan merupakan salah satu sistem pelengkap pada
suatu kendaraan dengan tujuan mengatur dan menyalurkan minyak pelumas atau yang
biasa digunakan yaitu oli mesin ke bagian-bagian mesin yang bergerak agar mesin
awet dan tahan lama.
Sistem pelumasan pada mesin kendaraan berperan untuk
melumasi bagian yang bergerak dan mengurangi gesekan serta keausan. Guna minyak
pelumas adalah dapat melumasi komponen untuk mengurangi gesekan, sebagai
pendingin komponen dan mencegah panas, dan dapat memelihara komponen agar
selalu bersih dengan memindahkan kotoran. Gesekan diantara komponen yang
bergerak dan keausan pada bagian yang lain dapat dikurangi dengan membentuk
lapisan minyak dan mencegah hubungan logam dengan logam secara langsung.
(Daryanto, 1997).
Tujuan utama sistem pelumasan yaitu, untuk mengurangi
gesekan yang timbul antar komponen mesin sehingga pergerakan komponen mesin
menjadi lebih ringan, menyerap panas yang timbul karena pergesekan antara
komponenkomponen mesin, hal ini menguntungkan karena komponen mesin terhindar
dari overheating atau panas berlebih, khusus pada pelumasan di silinder akan
memperbaiki kerapatan antara torak dan silinder, mencegah abrasi dan korosi
komponen-komponen mesin (Arisandi, 2012).
Untuk mengurangi bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh
bagian-bagian yang bergesekan maka diperlukan adanya pelumasan yang sempurna.
Dengan adanya pelumasan ini
bagian-bagian yang bergesekan seperti metal-metal, roda-roda gigi, dan
sebagainya tidak menjadi terlalu panas, sehingga tidak lekas menjadi aus
(Saleh, 1972).
Besarnya gesekan ditentukan berdasarkan besarnya koefisien
gesek antara permukaan yang saling
kontak. Fungsi utama oli adalah mereduksi koefisien gesek tersebut, sehingga
nilainya menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan di antara kedua permukaan
yang bersinggungan tersebut terdapat lapisan oli. Semakin tinggi kekentalan
atau viskositas oli, maka koefisien gesek yang direduksi akan semakin besar.
Kekentalan oli ditentukan berdasarkan tingkat kekentalan yang ditetapkan oleh
sebuah organisasi otomotif, yaitu Society of Automotive Engineers (SAE)
(Crovse, 1980).
2.2 Fungsi Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan memiliki fungsi dan peranan penting pada
suatu mesin kendaraan yang menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi
utama dari sistem pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara
metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko
terjadinya kerusakan pada mesin. Selain itu, sistem pelumasan berguna untuk
mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada komponen mesin yang saling
bergesekan.
Sistem pelumasan sangat diperlukan terutama pada
bagian-bagian yang memerlukan pelumasan seperti, bantalan roda gigi, dinding
silinder, dll. Fungsi dari sistem pelumasan dalam mesin diantaranya yaitu :
1. Pelumas
Minyak pelumas berfungsi melumasi bagian-bagian mesin yang
bergerak untuk mencegah keausan akibat dua komponen yang bergesekan. Minyak
pelumas membentuk oil film di dalam dua komponen yang bergerak sehingga dapat
mencegah kontak langsung atau gesekan diantara kedua komponen yang bergesekan
tersebut.
2. Pendingin
Minyak pelumas mengalir di sekeliling komponen yang
bergerak sehingga panas yang timbul dari kedua gesekan komponen tersebut akan
merambat secara konveksi ke minyak pelumas. Pada kondisi tersebut, sistem
pelumasan berfungsi sebagai pendingin mesin
3. Perapat
Minyak pelumas yang terbentuk di bagian-bagian yang presisi
dari mesin kendaraan berfungsi sebagai perapat, yaitu mencegah terjadinya
kebocoran gas seperti antara piston dan dinding silinder
4. Pembersih
Kotoran yang timbul akibat gesekan akan terbawa minyak
pelumas menuju carter. Kotoran yang ikut aliran minyak pelumas akan disaring di
filter oil agar tidak terbawa ke bagian mesin yang dapat mengakibatkan
kerusakan kinerja mesin
5. Pencegah
Karat
Pemerikasaan dan pergantian minyak pelumas yang disesuaikan
dengan kekentalan (viskositas) secara teratur dapat mencegah timbulnya karat
pada komponen-komponen di dalam mesin
2.3 Cara Kerja Sistem Pelumasan
Cara kerja sistem pelumasan pada prinsipnya adalah melapisi
bagian mesin atau bagian bergerak lainnya dengan membentuk lapisan tipis yang
mengalir pada setiap permukaan benda. Sistem pelumasan pada kendaraan umumnya
memanfaatkan oli mesin yang disirkulasikan ke seluruh saluran pada sistem
pelumasan, salah satunya yaitu pada mesin mobil. Cara kerja sistem pelumasan
pada mobil yaitu sebagai berikut :
1.
Saat mesin dalam
kondisi mati atau normal, oli terkumpul pada oil pan (bak oli) atau carter yang
terletak pada bagian paling bawah mesin. Sebagian kecil lainnya ada yang
tertahan dalam main gallery, oil cooler, filter oli, dan oil pump.
2.
Ketika mesin
distarter dan hidup, poros engkol akan memutar pompa oli sehingga oli mulai
dihisap masuk kedalam pompa oli melalui oil strainer yang akan menyaring kasar
oli yang masuk agar pompa oli terhindar dari kerusakan .
3.
Oli masuk ke dalam
pompa oli dan akan dipompa menuju keseluruh sistem pelumasan. Akibatnya tekanan
oli akan meningkat dan semakin kencang putaran mesin maka tekanan oli semakin
besar.
4.
Untuk mencegah
kelebihan tekanan oli, maka oil pressure regulator akan membatasi tekanan yang
dihasilkan pompa oli. Ketika tekanan berlebih, relieve valve akan terbuka untuk
menurunkan tekanan dan mengembalikkan oli berlebih kedalam oli pan.
5.
Oli bertekanan akan
mengalir dan masuk kedalam filter oli (saringan halus) dan akan menyaring oli
dari kotaran yang lebih halus atau kecil
6.
Setelah disaring,
oli bersih kemudian dialirkan menuju oil cooler dan oli akan didinginkan
suhunya seperti menggunakan air radiator.
7.
Setelah didinginkan,
oli akan dialirkan kembali menuju main gallery silinder blok yang akan
disalurkan menuju crankshaft pin dan crankshaft jurnal. Oli juga disemprotkan
ke pin piston melalui oil jet. Selain itu, sebagian oli, akan ada yang
disalurkan ke silinder head untuk melumasi bagian camshaft dan rocker arm.
8.
Setelah semua bagian
sudah dilumasi, oli akan mengalir kembali ke dalam oil pan untuk kemudian
kembali disirkulasikan.
9.
Untuk mengetahui
kondisi aliran oli dalam mesin, pengemudi dapat mengetahui melalui lampu
indicator oli mesin yang sinyalnya didapat dari oil pressure switch. Ketika
mesin mati, lampu indicator oli akan menyala dan sebaliknya.
2.4 Bentuk Fisik dan Komponen Sistem Pelumasan
Pada saat mesin (mobil) bekerja, didalamnya terdapat banyak komponen yang terbuat dari bahan logam yang saling bergesakan dan terhubung satu sama lain. Komponen- komponen sistem pelumasan pada jenis kendaraan mobil tersebut diantaranya : 1. Oil pan / karter oli
Oil pan / karter oli berfungsi sebagai bak tempat menampung
oli mesin. Oli mesin yang digunakan untuk melumasi seluruh mesin akan di
tampung di tempat ini dan kemudian akan dihisap kembali oleh pompa oli untuk
disirkulasikan ke dalam mesin.
2. Oil
strainer / Saringan kasar
Oil
strainer berfungsi untuk menyaring oli mesin dari kotoran kasar dan berukuran
cukup besar agar tidak masuk dan terhisap oleh pompa oli yang dapat menyebabkan
pompa oli rusak.
3. Pompa
oli / Oil pump
Pompa oli berfungsi untuk memberi tekanan pada oli dengan
cara menghisapnya dari oil pan kemudian memompanya dan menyalurkan oli mesin
keseluruh jalur sistem pelumasan mesin.
4. Oil
Pressure Regulator / Relieve valve
Oil pressure regulator / relieve valve berfungsi untuk
mengatur tekanan oli mesin agar tetap stabil meskipun putaran mesin
berubah-ubah.
5. Oil
Cooler
Pada beberapa tipe kendaraan terdapat yang menggunakan
komponen oil cooler pada sistem pelumasannya. Oil cooler berfungsi untuk
mendinginkan suhu oil mesin sebelum masuk kedalam blok mesin, sehingga fungsi
pendinginan menjadi lebih maksimal.
6. Filter
Oli / Saringan halus
Filter oli berfungsi untuk menyaring oli mesin dari kotoran
yang lebih halus sebelum oli tersebut di sirkulasikan ke seluruh sistem
pelumasan mesin.
7. Oil
Main galery
Oil main gallery merupakan saluran-saluran yang terdapat di
dalam blok mesin dan mengarah ke masing-masing komponen mesin yang perlu
dilumasi seperti main bearing, con rod bearing, dinding silinder, dan
lain-lain. Oil main galery ini juga terhubung dengan cylinder head yang akan
mengalirkan oli ke camshaft dan rocker arm.
8. Oil
Jet
Oil jet
berfungsi untuk menyemburkan oli bertekanan ke piston pin dan dinding silinder.
Umumnya diletakan pada bagian bawah blok mesin dekat dengan poros engkol.
9. Oil
pressure switch
Oil pressure switch berfungsi untuk mematikan atau
menghidupkan lampu indikator oli mesin yang ada di dashboard mobil. Dengan
begitu, pengemudi bisa mengetahui apakan oli mesin mengalir dengan baik atau
tidak di dalam mesin.
10. Oli
mesin.
Oli mesin menjadi minyak pelumas pada mesin kendaraan dan
komponen utama agar seluruh sistem pelumasan bisa berfungsi dengan baik dan
sempurna.
2.5 Kerusakan Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan memegang peranan penting dalam proses
kerja mesin. Apabila terjadi kerusakan maka pada sistem maka kerja mesin akan
terganggu. Kerusakan atau gangguan yang umum terjadi pada sistem pelumasan
(mobil) diantaranya: a. Tekanan Oli Rendah
Tekanan oli yang rendah menyebabkan aliran minyak pelumas
tidak seluruhnya dapat melumasi komponen-komponen mesin yang bergerak yang
berakibat komponen akan terkikis dan aus. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat oil pressure gauge dengan tanda lampu indikator menyala dan diikuti dengan suara
mesin agak kasar. Tekanan oli rendah dapat disebabkan oleh Kekurangan minyak pelumas, kekentalan minyak
pelumas terlalu tinggi, saringan minyak pelumas tersumbat karena kotoran, dan
lain-lain. b. Tekanan Oli Terlalu Tinggi
Tekanan oli yang terlalu tinggi dapat disebabkan oleh
tersumbatnya atau macetnya katup relief
valve dalam keadaan menutup. Hal ini dapat menyebabkan oli yang bertekanan tinggi seharusnya ke
katup relief tidak dapat melewati relief
valve sehingga tekanan oli yang tinggi langsung menuju filter oli yang
dapat menyebabkan kerusakan pada
saringan oli atau filter element sobek akibat tekanan terlalu tinggi. Cara mengatasi masalah
tekanan oli terlalu tinggi ini adalah dengan mengganti katup relief valve
denagan yang baru. c. Pemakaian Oli Boros
Berkurangnya jumlah oli pada suatu mesin dalam jangka waktu
yang terlalu singkat mengartikan
pemakaian minyak pelumas yang boros. Borosnya
pemakaian oli biasanya diindikasikan dengan warna gas buang yang
berwana putih dan tenaga mesin
berkurang. Penyebab pemakaian minyak pelumas boros adalah oli keluar dari blok
silinder dan silinder head, kebocoran saringan oli, kebocoran oli ke ruang
bakar, kebocoran baut pembuangan oli, d.
Oli Berubah Menjadi Encer
Minyak pelumas setelah mengalami beberapa kali pemakaian
atau jauhnya jarak tempuh maka akan
berubah menjadi encer atau jenuh. Tetapi, apabila oli menjadi encer dengan
cepat sebelum mencapai jarak tempuh yang diijinkan maka pada sistem pelumasan
terdapat beberapa kemungkinan masalah. Penyebabnya seperti tercampurnya air
dengan pelumas, suhu mesin terlalu tinggi, dan lain-lain, e. Filter Oli
Tersumbat
Kotoran dalam minyak yang tidak disaring dapat merusak minyak pelumas dan menyebabkan keausan pada bagian mesin yang bergerak. Apabila saringan minyak pelumas telah lama digunakan maka pada saringan tersebut akan tersumbat oleh kotoran dan partikel logam yang terdapat pada minyak pelumas setelah proses penyaringan. Cara mengetahui saringan minyak pelumas yang tersumbat adalah dengan cara melepas saringan oli kemudian diperiksa secara visual.
III. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari makalah
sistem pelumasan sebagai berikut :
1. Sistem
pelumasan sebagai sistem pendukung yang bekerja melumasi bagianbagian mesin
kendaraan.
2. Sistem
pelumasan memiliki fungsi sebagai pelumas, pendingin, perapat, pembersih, dan
pencegah karat.
3. Cara
kerja sistem pelumasan memanfaatkan oli mesin yang disirkulasikan ke seluruh
saluran pada sistem pelumasan.
4. Sistem
pelumasan kendaraan memiliki banyak komponen yang terbuat dari bahan logam yang
saling bergesakan dan terhubung satu sama lain.
5. Kerusakan
yang umum terjadi pada sistem pelumasan kendaraan, yaitu tekanan oli rendah,
tekanan oli terlalu tinggi, pemakaian oli boros, oli berubah menjadi encer, dan
filter oli tersumbat.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi. 2012. Analisa pengaruh bahan
dasar pelumas terhadap viskositas pelumas dan konsumsi bahan bakar. Jurnal Momentum. 8(1) : 56-61.
Crovse. 1980. Automotive Mechanics 8th edition. McGraw Hill. USA.
Daryanto. 1997. Petunjuk Praktis Service Mesin Mobil. Bumi Aksara. Jakarta.
Saleh. 1972. Teknik Pemeliharaan Mobil. Kanisius. Jakarta.
Posting Komentar untuk "MAKALAH SISTEM PELUMASAN "SISTEM PELUMASAN""