Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGENALAN PERALATAN UJI MUTU PRODUK HORTIKULTURA








PENGENALAN PERALATAN UJI MUTU PRODUK HORTIKULTURA
(Laporan Teknik Pascapanen Produk Pertanian)




Oleh



Kelompok 2
Dandy Kurniawan                  1714071015
 Nur Aini Fitria                        1714071023
Riko Kurniadi                         1714071007
Siti Asfiatul Mukaromah        1714071019
Sri Rahayu                              1714071001















JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019






I.     PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai produk hortikultura, baik buah-buahan maupun sayur-sayuran. Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan .
Seperti halnya tanaman pangan yang lainnya, produk hortikultura juga mengalami salah satu proses yang terjadi selama pamasakan buah (komoditihortikultura) setelah panen, yaitu penurunan kekerasan buah atau buah semakin lunak. Proses tersebut disebabkan oleh degradasi komponen-komponen penyusun dinding sel.
Untuk mengetahui tingkat kekerasan pada produk hortikultura, diperlukan alat yang dapat digunakan untuk mengukurnya agar kita dapat mengetahui tingkat kekerasannya. Selain itu, didalam produk hortikultura juga terdapat berbagai kadar didalamnya, seperti kadar kemasaman, kadar gula dan lain sebagainya, untuk mengetahui kadar yng terdapat dalam produk hortikultura tidaklah rumit apabila menggunakan alat yang tepat. Alat uji mutu produk hortikultura memang sangat diperlukan untuk mengetahui kualitas produk kortikultura .
1.2.  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Mengetahui alat yang digunakan untuk megetahui tingkat kekerasan pada produk hortikultura
2.    Mengetahui alat yang digunakan untuk mengetahui kadar pada produk hortikultura
3.    Mengetahui cara kerja kerja alat uji kekerasan dan kadar pada produk hortikultura
























II.  TINJAUAN PUSTAKA


2.1 . Pengertian Panen
Panen adalah suatu ungkapan untuk menunjukkan bila tiba saatnya akan nyata mana yang berubah mana yang tidak. Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.

2.2. Penanganan Pascapanen
Penanganan pasca panen merupakan berbagai kegiatan atau perlakuan  terhadap tanaman yang sudah diambil dari lahan yang menentukan kualitas selanjutnya.  Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen .
2.3. Komoditas Hortikultura
Komoditas hortikultura berbeda dengan komoditas agronomi.  Pada umumnya komoditas hortikultura dimanfaatkan dalam keadaan masih hidup sehingga perisibel (mudah rusak), dan air merupakan komponen penting dalam kualitas. Di lain pihak, komoditas agronomi dimanfaatkan sesudah dikeringkan, sehingga tidak hidup lagi.  Tergantung pada cara pemanfaatannya, suatu spesies yang sama bisa tergolong menjadi komoditas hortikultura atau agronomi .
2.4. Kekerasan produk Hortikultura
Perubahan tingakat keasaman dalam jaringan juga akan mempengaruhiaktifitas beberapa enzim diantaranya adalah enzim-enzim pektinase yang mampu mengkatalis degradasi protopektin yang tidak larut menjadi substansi pectin yang larut. Perubahan komposisi substansi pektin ini akan mempengaruhi kekerasan buah-buahan .



















III.   METODOLOGI


3.1.   Waktu dan Tempat
Praktikum  tentang pengenalan peralatan uji mutu produk hortikultura ini dilaksanakan pada hari senin, 18 Februari 2019 pukul 15.00-17.00 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen ,Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2.   Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat Penetrometer atau Reometer, Refraktometer, Timbangan Digital, Oven, Buku dan Pena. Bahan yang digunakan yaitu Tomat, Jambu Biji serta Minuman Sari Buah (Nutrisari).
3.3. Prosedur Kerja
1.    Diperkenalkan tentang alat uji mutu produk hortikultura
2.    Dijelaskan bagian-bagian alat uji mutu produk hortikultura
3.    Dijelaskan cara menggunakan alat uji mutu produk hortikultura
4.    Dicatat cara kerja alat uji mutu produk hortikultura
5.    Dipraktikan langsung oleh praktikan alat uji mutu produk hortikultura
6.    Hasil







IV.        PEMBAHASAN


4.1.   Refraktrometer
Refraktrometer adalah alat pengukur salinitas yang cukup umum. Disebut sebagai pengukur indeks pembiasan pada cairan yang dapat digunakan untuk mengukur kadar garam. Prinsip alat ini adalah dengan memanfaatkan indeks bias cahaya untuk mengetahui tingkat salinitas air, karena memanfaatkan cahaya maka alat ini harus dipakai ditempat yang mendapatkan banyak cahaya atau lebih baik kalau digunakan dibawah sinar matahari. juga perlu dirawat agar menjaga kestabilisan dalam pengukuran, berikut adalah cara merawatnya. Alat harus dijaga dalam keadaan kering dan suhu ruangan harus dalam keadaan baik, untuk menjaga bagian-bagaian optik dari tumbuhnya jamur. Jika pengukuran indeks bias telah selesai, alat harus bersih kembali dan disimpan dalam kotak.
Cara menggunakan refraktrometer adalah :
1.    Sebelum dipakai, Refraktometer dibersihkan dengan tisu mengarah ke bawah
2.    Pada bagian prisma Refraktometer ditetesi dengan tetes cairan, semisal aquadest atau larutan NaCl 5%. Cairan dituangkan hingga melapisi seluruh permukaan prisma. Gunakan pipet untuk mengambil cairan yang ingin diukur.
3.    Tutup secara hati-hati refraktometer dengan mengembalikan pelat ke posisi awal. Prisma jangan dipaksakan masuk jika sedikit tertahan.
4.    Untuk mendapat hasil salinitas, tengok ke dalam ujung bulat refraktometer. Bakal terlihat satu angka skala atau lebih. Skala salinitas biasanya bertanda 0/00 yang berarti "bagian per seribu", dari 0 di dasar skala hingga 50 di ujungnya. Ukuran salinitas terlihat pada garis pertemuan bagian putih dan biru..
5.    Setelah dipakai, Refraktometer wajib dibersihkan hingga kering menggunakan tisu atau kain lembut.
6.    Refraktometer sebaiknya disimpan di tempat kering. 
7.    Jangan sekali-kali menyentuh lensa (bagian optik) dengan tangan, apabila lensa kotor segera bersihkan dengan kertas lensa.
8.    Jangan meninggalkan prisma masih dalam keadaan basah oleh sampel, bila Refraktometer tidak digunakan lagi.
9.    Apabila alat tidak digunakan harus ditutup (Tranggono, 1990).

4.2.   Rheometer atau Penetrometer
Rheometer adalah sebuah alat pengukur kekerasan yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kematangan pada buah buahan berdasarkan tingkat kekerasannya, buah yang sudah matang tentu saja akan memiliki tingkat kekerasanyang lebih rendah dibandingkan dengan buah yang masih mentah. Dengan menggunakan indeks kematangan sebagai standard panen makaakan sangat mengurangi susut saat pre-sortasi. Prinsip kerja dari penetrometer adalah mengukur kedalaman tusukan dari jarum penetrometer per bobot beban tertentu dalam waktu tertentu (mm/g/s). Satuan kekerasan buah pada alat ukur kekerasan buah digital ada 3 parameter yaitu : N, Kg, lb
Cara menggunakan rheometer adalah :
1.    Tekan tombol on untuk menghidupkan alat
2.    Atur nilai atau angka ketetapan
3.    Atur hold/real dan treck/press
4.    Letakkan buah yang akan diamati tingkat kekerasannya
5.    Tekan tombol senter, kemudian start
6.    Didapat hasil dari uji kekerasan buah
7.    Setelah mengamati tingkat kekerasan buah jangan lupa untuk mematikan alat kembal/turn off .

4.3.   Timbangan Digital
Fungsi timbangan digital adalah untuk mengukur massa benda secara elektronik. Cara kerja timbangan digital atau prinsip kerja timbangan digital itu seperti cara kerja pita kaset atau speaker. Timbangan digital bekerja dengan cara mengukur regangan pada sel beban (strain gauge load cell). Timbangan digital mengkonversi gaya karena beban/massa (gaya beban) benda menjadi sinyal listrik. Komponen utama pada timbangan digital adalah strain gauge dan sensor load cell. Strain gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur regangan suatu obyek, sedangkan load cell sensor adalah alat elektronik yang berfungsi mengkonversi gaya (karena massa benda) menjadi sinyal listrik. Load cell disebut juga dengan force transducer. Berbeda dengan timbangan digital, neraca analog menggunakan pegas untuk menunjukkan massa suatu benda.
Cara menggunakan timbangan digital adalah :
1.    Tekan on untuk menghidupkan alat
2.    Letakan cawan
3.    Tekan tombol tera untuk menetralkan/kalibrasi
4.    Letakkan bahan yang akan ditimbang beratnya kedalam cawan
5.    Amati beratnya
6.    Setelah menggunakan alat jangan lupa untuk mematikan alat/turn off (Muchtadi,1992).

4.4.   Oven
Fungsi Oven laboratorium ini untuk memanaskan atau juga bisa mengeringkan alat-alat laboratorium dan objek-objek lainnya. Umumnya pemakaian digunakan untuk mengeringkan gelas laboratorium, zat-zat kimia dan pelarut organik dan dapat juga digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105ºC.Prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas bakal diabsorbsi pleh permukaan luar obat yang disterilkan sesudah itu merambat kebagian didalam dari permukaan sampai terhadap selanjutnya suhu sterilisasi tercapai sehingga mikroorganime mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya koagulasi protein sel mikroorganisme
Cara menggunakan oven yaitu : Tombol POWER adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu. Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.
Prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas. Panas bakal diabsorbsi pleh permukaan luar obat yang disterilkan sesudah itu merambat kebagian didalam dari permukaan sampai terhadap selanjutnya suhu sterilisasi tercapai sehingga mikroorganime mati melalui mekanisme oksidasi sampai terjadinya koagulasi protein sel mikroorganisme .
4.5.   Mengetahui Kenapa Hasil Timbangan Penetrometer Berbeda
Penetrometer atau rheometer adalah alat untuk mengukur tingkat kekerasan buah. Didalam praktikum yang telah dilaksanakan, terdapat perbedaan hasil yang didapat saat pengukuran. Itu terjadi karena tingkat kekerasan buah dan pengaturan nilai atau angka ketetapan pengukuran juga memperngaruhi hasil kekerasan pada buah berbeda.









KESIMPULAN


Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa :
1.    Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kekerasan pada produk hortikultura adalah penetrometer atau rheometer.
2.    Alat yang digunakan untuk mengetahui kadar atau kandungan dalam produk hortkultura adalah refraktrometer
3.    Cara kerja rheometer adalah dengan meletakkan buah dan kemudian menekannya, yang kemudian akan mendapatkan hasil kekerasan buah tersebut, sedangkan Cara Kerja refraktrometer adalah dengan meneteskan sari buah pada alat dan kemudian dapat teruji kandungan didalamnya.









































LAMPIRAN










Gambar Alat-Alat Uji Mutu Produk Hortikultura









          (Gambar 1. Refraktrometer)                        (Gambar 2. Rheometer)








        (Gambar 3. Timbangan Digital)                         (Gambar 4. Oven)

Posting Komentar untuk "PENGENALAN PERALATAN UJI MUTU PRODUK HORTIKULTURA"