PENGUKURAN KADAR ASAM PADA BUAH DUKU
PENGUKURAN KADAR ASAM PADA BUAH DUKU
(Laporan
Praktikum Teknik Pasca Panen)
Disusun Oleh:
1.
Yuliani
Aprilia (1614071048)
2.
Ridho
Nurrohmansyah (1614071050)
3.
Ratna
Puspita (1614071044)
4.
Reysa
Fattah P (1614071046)

LABORATORIUM
BIOPROSES DAN PASCA PANEN
JURUSAN TEKNIK
PETANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR LMPUNG
2018
I.
DASAR TEORI
1.1
. Buah
Buah adalah suatu produk dari tanaman yang dapat dimakan
dalam keadaan segar ataupun terolah (processed), dan tidak dapat disimpan lama
/ tidak dapat dikendalikan Buah-buahan merupakan suatu komoditas pertanian yang
memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena
di dalamnya disimpan zat yang memiliki berbagai manfaat dan kegunaan. Nilai
gizi secara khusus dari buah-buahan terletak pada penyediaan vitamin – vitamin,
khususnya vitamin C atau asam askorbat, karoten (provit A), berbagai vitamin B,
khususnya asam folat, dan mineral-mineral khususnya unsur-unsur Ca dan Fe.
Zat yang terkandung didalam tiap jenis buah –
buahan memiliki jumlah serta kadar yang berbeda – beda. Tiap buah tersebut
memiliki karakteristik dan tingkat kematangan yang beragam sehingga membuat
kandungan zat yang terdapat didalamnya juga berbeda – beda. Beberapa zat dan
bahan yang terkandung didalamnya selain kandungan vitamin C diantaranya adalah
total asam, pektin dan pHnya (Gaman,1992).
1.2 Faktor penentu keasaman buah
Jenis asam banyak ditemukan pada
beberapa jenis tanaman, terutama tanaman buah-buahan. Asam-asam ini terdapat
dalam jumlah kecil dan merupakan hasil antara (intermediete) dalam metabolisme,
yaitu dalam siklus kreb (siklus asam trikarboksilat), siklus asam glioksilat,
dan siklus asam shikimat. Rasa asam yang ada juga dapat disebabkan oleh adanya
vitamin C. Buah yang mempunyai kandungan gula tinggi biasanaya juga disertai
adanya asam. Pada buah klimaterik, asam organik menurun segera setelah proses
klimaterik terjadi. Jumlah asam akan berkurang dengan meningkatnya aktivitas
metabolisme buah tersebut. Selama penyimpanan keasaman buah bervariasi
tergantung tingkat kematangan, jenis dan suhu penyimpanan. Biasanya buah yang
masih muda memiliki kandungan asam yang lebih tinggi.
Pektin
merupakan campuran polisakarida yang banyak terdapat pada berbagai buah-buahan.
Pektin secara umum berada di dalam dinding sel primer tanaman, khususnya
disela- sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin merupakan
polimer dari asam D- galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan
-(1,4)-glukosida, asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa (Winarno,1984).
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
dilakukan praktikum perbandingan kekerasan buah duku yaitu:
1.
mengetahui total
asam dalam buah duku.
2.
Mengetahui hal-hal
yang mempengaruhi total asam pada buah.duku
III.
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada Rabu,21 Maret 2018 yang bertempat di Laboratorium Bioproses dan Pasca Panes dan
Pasca Panen.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan
yang digunakan dalam percobaan ini yaitu gelas erlenmeyer,duku dan larutan
iodin.
3.3 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan
ini yaitu:
1.
Duku diperas dan
dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer sebanyak 5 ml.
2.
Ditambahkan 3 Ditambahkan
3 tetes larutan KCL.
3.
Kemudian dititrasi
hingga berubah warna.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Adapun hasil yang
diperoleh yaitu sebagai berikut :
Tingkat keasaman
Volume awal = 17 ml
Volume akhir = 28,3 ml
Volume KCL = volume awal-volume akhir
= 28,3 – 17 ml
= 11,3 ml
Volume bahan = 5 ml
BE =
67 ml
FP =
10
N
KCL = 0,01 N
M = Vol KCL x BE x FP x N
KCL
Vol bahan
=1l,3 x 67 x 10 x 0,01
5 ml
=15,142
4.2
Pembahasan
Zat yang terkandung
didalam tiap jenis buah – buahan memiliki jumlah serta kadar yang berbeda –
beda. Tiap buah tersebut memiliki karakteristik dan tingkat kematangan yang
beragam sehingga membuat kandungan zat yang terdapat didalamnya juga berbeda –
beda. Contoh sederhana adalah kadar
asam. Jenis asam banyak ditemukan pada beberapa jenis tanaman, terutama
tanaman buah-buahan. Asam-asam ini terdapat dalam jumlah kecil dan merupakan
hasil antara (intermediete) dalam metabolisme, yaitu dalam siklus kreb (siklus
asamtrikarboksilat), siklus asam glioksilat, dan siklus asam shikimat. Rasa
asam yang ada juga dapat disebabkan oleh adanya vitamin C. Buah yang mempunyai
kandungan gula tinggi biasanaya juga disertai adanya asam. Pada buah
klimaterik, asam organik menurun segera setelah proses klimaterik terjadi.
Jumlah asam akan berkurang dengan meningkatnya aktivitas metabolisme buah tersebut.
Selama penyimpanan keasaman buah bervariasi
tergantung tingkat kematangan, jenis dan suhu penyimpanan. Biasanya buah yang
masih muda memiliki kandungan asam yang lebih tinggi. Semakin tinggi penambahan gula maka semakin rendah total asam pada produk.
Asam yang tinggi dan adanya proses pemanasan serta penyerapan air menyebabkan
terjadinya reaksi hidrolisis oleh asam terhadap sukrosa membentuk fruktosa dan
glukosa. Reaksi tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kandungan total asam
pada bahan pangan karena sebagian asam digunakan untuk menghidrolisis sukrosa
Metode pengujian yang digunakan alam paktikum ini yaitu metode
titrasi dengan arutan NaOH. Duku diperas untuk mendapatkan sari buahnya
sebanyak 5 ml. Sebelum ditritrasi ditambahkan 3 tetes larutan indicator PP,
kemudian ditritrasi sampai warna pada sari duku tersebut berubah menjadi warna
pink atau merah muda. Jumlah larutan yang dibutuhkan sampai berubah warna
sebesar 11,3 ml. Dari hasi; Perhitungan didapatkan besarnya kandungan asam pada
buah duku yang diambil sebesar 15,142. Hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai
total asam pada suatu bahan pangan antara lain komoditas buah itu sendiri,
tingkat kematangan buah, adanya penambahan gula, dan adanya perlakuan suhu
tinggi.adanya perlakuan dengan suhu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan asam
askorbat. Contoh pada proses pembuatan selai nanas, buah nanas tersebut
dihaluskan dan dipanaskan dengan suhu tinggi. Pemanasan pada suhu tinggi inilah
yang menyebabkan total asam pada sampel semakin berkurang. Asam yang tinggi dan
adanya proses pemanasan serta penyerapan air menyebabkan terjadinya reaksi
hidrolisis oleh asam terhadap sukrosa membentuk fruktosa dan glukosa. Reaksi
tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kandungan total asam pada bahan
karena sebagian asam digunakan untuk menghidrolisa sukrosa
KESIMPULAN
Dari praktikum yang
telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
1)
Total Asam yang didapatkan pada 5 ml buah duku yaitu sebesar 15,
142
2)
Faktor yang mempengaruhi tingkat asam pada buah yaitu jenis
komoditas buah itu sendiri dan perlakuan yang diberikan setelah masa panen.
DAFTAR PUSTAKA
Gaman, P. M, Dan K. B. Sherrington. 1992. Ilmu Pangan.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan Dan Gizi. Penerbit Gramedia,
Jakarta.
Posting Komentar untuk "PENGUKURAN KADAR ASAM PADA BUAH DUKU"