MAKALAH (Pengantar Budidaya Tanaman) "BUDIDAYA NIR TANAH (HIDROPONIK)"
MAKALAH
PENDAHULUAN
Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Jadi, hidroponik ialah
pengerjaan atau pengelolaan air yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman dan
tempat akar tanaman mengambil unsur hara yang diperlukan. Pada umumnya, tanaman
dapat di tanam dalam pot atau wadah lainnya dengan menggunakan air dan atau
bahan-bahan bersifat porus lainnya, seperti kerikil, pecahan genting, pasir,
pecahan batu ambang, dan lain sebagainya sebagai media tanamnya. (Lingga,
2005).
Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman dengan
menggunakan air yang telah dilarutkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai
media tumbuh tanaman untuk menggantikan tanah. Konsentrasi larutan nutrisi
harus dipertahankan pada tingkat tertentu agar pertumbuhan dan produksi tanaman
optimal. Hidroponik menjadi salah satu
alternatif terbatasnya lahan pertanian dan dapat dilakukan pada lahan yang
kesuburannya rendah maupun di wilayah padat penduduk. Komoditas yang dapat
dipilih dalam teknik budidaya ini seperti selada, packcoy, bayam, dll
(Istiqomah, 2006).
Teknik budidaya secara hidroponik dapat berkembang secara
cepat karena memiliki kelebihan dibandingkan dengan metode konvensional.
Kelebihan yang utama adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi
lebih terjamin. Kelebihan lainnya adalah perawatan lebih praktis, pemakaian
pupuk lebih hemat, tanaman dapat tumbuh dengan pesat dan tidak kotor, hasil
produksi lebih kontinu, serta beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan diluar
musim. Untuk memenuhi kebutuhan sinar matahari dan kelembaban udara yang
diperlukan tanaman selama masa pertumbuhannya, perlu dibangun greenhouse yang
berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembaban udara yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman (Lingga, 1987).
ISI
Hidroponik memiliki berbagai macam dan bentuk sistem tanam
diantaranya sebagai berikut :
1. NFT
(Nutrient Film Technique)
NFT adalah metode budidaya yang akar tanamannya tumbuh pada
lapisan air dangkal dan tersirkulasi yang mengandung nutrisi sesuai kebutuhan
tanaman. Hal tersebut membuat tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan
oksigen sehingga perakaran tidak mudah busuk. Prinsip kerja NFT adalah air dan
nutrisi digunakan berulang-ulang setelah melewati tanaman. Jenis tanaman yang
biasa digunakan dalam sistem ini yaitu tanaman hijau berdaun dengan periode
pertumbuhan pendek, seperti selada dan bayam.
2. DFT
( Deep Flow Technique)
DFT adalah sistem tanam hidroponik yang memakai genangan air pada instalasi serta menggunakan perputaran atau sirkulasi aliran pelan. Bentuk instalasi pada DFT datar sehingga mempertahankan air nutrisi untuk menggenang. Dikarenakan sistem menyisakan air menggenang , maka pompa tidak harus selalu dinyalakan dan dapat membuat pompa menyala pada waktu tertentu. Jenis tanaman yang biasa digunakan pada sistem ini seperti selada, pakcoy, mentimun, melon, dll.
3. Sistem
Rakit Apung
Sistem rakit apung merupakan teknik penggenangan air dan nutrisi di daerah perakaran tanaman secara terus-menerus sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi setiap saat. Sistem ini terdiri dari bak atau kolam yang memiliki ketinggian air nutrisi sekitar 20 cm dan tanaman diapungkan diatas air memakai selembar steroform yang dibolongi sesuai ukuran net pot dengan posisi akar tanaman terendam air. Jenis tanaman yang biasa di tanam pada jenis sistem ini yaitu, selada, tomat, cabai dll.
4. Sistem
Drip
Sistem drip (tetes) adalah metode yang menggunakan system
aerasi untuk mengalirkan air yang sebelumnya sudah diberikan nutrisi dan akan
diteteskan pada akar atau batang tanaman secara berkala. Prinsip kerja sistem
ini yaitu dengan meneteskan larutan nutrsi pada akar tanaman agar tetap lembab
dan basah. Tujuan dari system ini untuk menghemat air dan memberikan
intensifitas nutrisi serta memfokuskan perhatian pada tanaman. Sistem ini lebih
efektif untuk tanaman yang agak besar dan membutuhkan ruang lebih untuk
pertumbuhan akar.
5. Sistem
Aeroponik
Sistem aeroponik adalah teknik budidaya di udara tanpa
penggunaan tanah dengan menggunakan air yang berisi larutan hara disemprotkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Air dan nutrisi tersebut
disemprotkan menggunakan irigasi sprinkler dan akar tanaman akan menyerap
larutan hara tersebut. Jenis tanaman yang umumnya ditanam secara aeroponik
berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah pindah tanam
seperti selada, kangkung, dan bayam.
6. Sistem
Sumbu (Wick System)
Sistem sumbu adalah sistem yang menggunakan media sumbu
untuk mengalirkan air nutrisi ke dalam akar tanaman tanpa perlu memakai pompa
karena sumbu tersebut menyerap air nutrsi dan menghantarkannya ke tanaman.
Bahan yang dapat digunakan sebagai sumbu biasanya seperti kain flannel, tali
rayon, tali wol, dll. Sistem sumbu kurang efektif untuk tanaman yang
membutuhkan banyak air karena kemampuan kapiler sumbu dalam menyalurkan nutrisi
bersifat terbatas.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini
sebagai berikut :
1. Hidroponik
sebagai salah satu sistem teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah
melainkan memanfaatkan air atau larutan mineral bernutrisi yang diperlukan oleh
tanaman
2. Hidroponik
memiliki banyak manfaat dan kelebihan diantaranya yaitu, menghemat lahan
kosong, lebih cepat tumbuh, kualitas tanaman terjamin, tanpa pestsida, tidak
ada gulma, dll.
3. Macam-macam
dan bentuk sistem tanam hidroponik antara lain sistem NFT (Nutrient Film
Technique), sistem DFT (Deep Flow Technique), sitem rakit apung, sistem drip,
sistem aeroponik, serta sistem sumbu (Wick System).
Posting Komentar untuk "MAKALAH (Pengantar Budidaya Tanaman) "BUDIDAYA NIR TANAH (HIDROPONIK)""