Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inventory Analisis Pemanfaatan Singkong Menjadi Tepung Tapioka


INVENTORY ANALISIS PEMANFAATAN SINGKONG MENJADI TEPUNG TAPIOKA
(Analisis Daur Hidup)


Oleh

Nurul Oktaviani E P                           1514071015
Agung Crisdhianthoro R                    1514071029
Usi Zubaidah                                                  1514071031
Indah Shekar Shelani                          1514071063
Esa Krisman Baene                             1514071065





LOGO-Unila3.jpg







JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017

Inventory Analisis Gas Rumah Kaca pada Budidaya Tanaman Singkong

No
Kegiatan
Potensi Gas Rumah Kaca
Gas Rumah Kaca
Kapasitas Proses Per Hektar(Ha)
Emisi Gas yang dihasilkan
1
Penyiapan Bibit Tanaman Singkong
Berpotensi
a.       N20 (Dari Hasil Perendaman Bibit dengan Pupuk Guna Merangsang Pertumbuhan Akar).

Bahan pupuk dengan dosis 10 gr BIO SPF/liter air
Emisi gas N20 yang dihasilkan sebesar  11,78 ton

2
Penyiapan Media Tanam
·                Pembajakan dan Penggaruan
·                Pembuatan Bedengan
Berpotensi
a.       Gas CO2(Emisi gas dari pembakaran bahan bakar pada Traktor)

a.       Kapasitas Kerja Traktoradalah 2,492 jam/ha
b.      Bahan bakar rata-rata yang dibutuhkan adalah 2,066 liter/jam

Emisi gas CO2yang dihasilkan sebesar 5,45 ton/jam
3
Pengangkutan Bibit ke Lahan
Berpotensi
Gas CO2(Emisi gas dari pembakaran bahan bakar traktor atau truk)



a.       Jarak dari lahan ke gudang 5 km
b.      Bahan bakar yang diperlukan sebesar 0,5 liter/km
Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 1,32 ton/jam

4
Penanaman Tanaman Singkong
Berpotensi (Jika menggunakan transplanter)
Gas CO2(Emisi gas dari pembakaran bahan bakar transplanter)







a.       Kapasitas Kerja Casava Planter adalah 5,32 Jam/ha (0,18 ha/Jam)
b.      Bahan Bakar yang di perlukan adalah 0,8 liter/jam
Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 2,11 ton/jam

5
Pemupukan Tanaman Singkong





·         Pupuk Anorganik
Berpotensi
Gas N20 (Tingkat emisi N2O ini akan meningkat apabila dipupuk dengan pupuk nitrogen seperti urea)



a.       Kapasitas kerja alat penyebar pupuk adalah 12-13 jam/ha
b.      Urea 120-300 kg/ha, TSP 30-75 kg/ha, KCl 50-125 kg/ha.
Emisi gas N20 yang dihasilkan sebesar  294,5 ton



·         Pupuk Organik
Berpotensi
Gas CH4dan CO2(Jika Menggunakan hand traktor)



a.       kapasitas kerja alat Manure Spreader adalah 0,3 Ha/jam atau 3,33 jam/Ha.
b.       Mesin penggerak yang digunakan sebesar 5-7 HP (3,72 kW)

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 9,82 ton

6
Pemeliharaan Tanaman dari Penyakit, Gulma dan Hama (Penyemprotan Pestisida)
Berpotensi
Gas CO2 dan CH4 (Penyemprotan Pestisida)








a.       Kapasitas kerjaMesin motor sprayer adalah 0,4 ha/jam
b.      Bahan Bakar Bensin Campur Oli dengan Kapasitas0.7 liter/menit
Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 1,84 ton/menit

7
Penyiraman Tanaman Singkong
Berpotensi
Gas CO2 (Dari Penggunaan Pompa Air Bertenaga Diesel)








a.    Kapasitas pompa air yang digunakan adalah 0,81 liter/detik atau 2940 liter/jam
b.    Bahan bakar yang digunakan sebanyak 0,76 liter/jam

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 2,00 ton/jam

8
Penyiangan Tanaman Singkong
Berpotensi
Gas CO2 (Dari Penggunaan Cultivator Bertenaga Diesel)









a.       Kapasitas kerja kultivator yang digunakan adalah 13 jam/ha (tergantung jenis tanah dan kadar air)
b.      Bahan bakar yang digunakan sebanyak 3,1 liter/jam

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 8,18 ton/jam

9
Pemanenan
Berpotensi (Jika Menggunakan Harvester)
Gas CO2










a.    Kapasitas kerja lapang adalah 7-9 jam/ha
b.   Bahan bakar yang dibutuhkan adalah sebesar 1,1 liter/ha
Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 2,90 ton/ha

10
Pengangkutan Hasil Panen ke Gudang
Berpotensi
Gas CO2 (Emisi gas dari pembakaran bahan bakar traktor atau truk)


a.       Jarak dari lahan ke gudang 5 km
b.      Bahan bakar yang diperlukan sebesar 0,5 liter/km

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 1,32 ton/km

11
Pengupasan
Berpotensi
Gas CO2 (Emisi Gas dari penggunaan mesin pengupas)






a.       Kapasitas Kerja mesin adalah 2-5 ton/jam
b.      Mesin penggerak yang digunakan sebesar 6 HP (4474,2 Watt atau 4,4742 kW)

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar 3,98ton

12
Pencucian
Berpotensi

Gas CO2 (Emisi Gas dari penggunaan mesin pencucian)




a.       Kapasitas kerja mesin pencucian singkong adalah 500 kg/jam
b.      Mesin penggerak yang digunakan sebesar 2 HP (1491,4 Watt atau 1,4914 kW)

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar1,32ton

13
Pemotongan
Berpotesi

Gas CO2 (Emisi Gas dari penggunaan mesin pemotong)








a.       Kapasitas kerja mesin pemotong singkong adalah 100 - 250 Kg/Jam
b.      Mesin penggerak yang digunakan sebesar 16 HP (11,93 kW)

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar10,62 ton

14
Pemarutan/penggilingan  (Pengecilan Ukuran Bahan)
Berpotensi

Gas CO2 (Emisi Gas dari penggunaan mesin pemarut)








a.    Kapasitas kerja mesin pemarut sebesar 100 Kg – 200 Kg / Jam
b.    Daya yang digunakan sebesar 125 watt atau 0,125 kW

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar0,11 ton

15
Pemerasan
Berpotensi
Gas CO2 (Emisi gas yang dihasilkan dari mesin pemeras)







a.         Kapasitas mesin untuk memeras singkong sebesar 50-70 kg/jam.
b.        Besar daya Mesin penggerak yang digunakan sebesar 1 HP (754,7 Watt atau 0,7547 kW)

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar0,67ton

16
Pengeringan
Berpotensi

Gas CO2 (Emisi Gas dari penggunaan mesin)







a.       Kapasitas mesin pengering sebesar 100-200 kg/proses
b.      Daya yang digunakan sebesar 25 kW

Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar22,27 ton

17
Pengolahan Limbah
Berpotensi
Gas CH4, Gas CO2, dan Gas NH2 (Emisi Gas yang dihasilkan dari limbah pembuatan tepung tapioka)

a.       Air limbah yang dihasilkan sebesar 4-7 m3/ton (4000-7000 liter/ton)
Emisi gas CO2 yang dihasilkan sebesar10565,2 ton

Posting Komentar untuk "Inventory Analisis Pemanfaatan Singkong Menjadi Tepung Tapioka"